Minggu, 07 Agustus 2011

HADIST-HADIST PILIHAN - 2 - XIII. Zakat dan Sodaqoh [2] :

12. Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat a...dalah sodaqohnya. (HR. Ahmad)


13. Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?"

Nabi Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu bersodaqoh."

Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu?"

Nabi menjawab: "Menolong orang yang membutuhkan yang sedang teraniaya"

Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"

Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf."

Mereka bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"

Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat kejahatan itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)


14. Apa yang kamu nafkahkan dengan tujuan keridhoan Allah akan diberi pahala walaupun hanya sesuap makanan ke mulut isterimu. (HR. Bukhari)


15. Sodaqoh paling afdhol ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)


16. Satu dirham memacu dan mendahului seratus ribu dirham. Para sahabat bertanya, "Bagaimana itu?" Nabi Saw menjawab, "Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia mengambil satu dirham dan bersodaqoh dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-benda yang banyak, dia mengambil seratus ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-Nasaa'i)



17. Orang yang membatalkan pemberian (atau meminta kembali) sodaqohnya seperti anjing yang makan kembali muntahannya. (HR. Bukhari)


18. Barangsiapa diberi Allah harta dan tidak menunaikan zakatnya kelak pada hari kiamat dia akan dibayang-bayangi dengan seekor ular bermata satu di tengah dan punya dua lidah yang melilitnya.

Ular itu mencengkeram kedua rahangnya seraya berkata, "Aku hartamu, aku pusaka simpananmu."

Kemudian nabi Saw membaca firman Allah surat Ali Imran ayat 180: "Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.

Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi." (HR. Bukhari)


19. Tiada suatu kaum menolak mengeluarkan zakat melainkan Allah menimpa mereka dengan paceklik (kemarau panjang dan kegagalan panen). (HR. Ath-Thabrani)


20. Barangsiapa memperoleh keuntungan harta (maka) tidak wajib zakat sampai tibanya perputaran tahun bagi pemiliknya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)


Penjelasan:
Perhitungan perputaran tahun (haul) untuk menunaikan zakat ialah dengan tahun Hijriyah.


21. Tentang sodaqoh yang seakan-akan berupa hadiah, Rasulullah Saw bersabda: "Baginya sodaqoh dan bagi kami itu adalah hadiah." (HR. Bukhari)


22. Allah Ta'ala mengharamkan bagiku dan bagi keluarga rumah tanggaku untuk menerima sodaqoh. (HR. Ibnu Saad)


Penjelasan:
Nabi Saw menolak menerima sodaqoh tetapi mau menerima hadiah.


23. Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)



24. Allah mengkhususkan pemberian kenikmatanNya kepada kaum-kaum tertentu untuk kemaslahatan umat manusia. Apabila mereka membelanjakannya (menggunakannya) untuk kepentingan manusia maka Allah akan melestarikannya namun bila tidak, maka Allah akan mencabut kenikmatan itu dan menyerahkannya kepada orang lain. (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)


25. Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak hartanya memperoleh lebih banyak pahala.

Mereka shalat sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka."

Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun sodaqoh."

Para sahabat lalu bertanya, "Apakah melampiaskan syahwat mendapat pahala?"

Nabi menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)


26. Tiap-tiap amalan makruf (kebajikan) adalah sodaqoh. Sesungguhnya di antara amalan makruf ialah berjumpa kawan dengan wajah ceria (senyum) dan mengurangi isi embermu untuk diisikan ke mangkuk kawanmu. (HR. Ahmad)

Selasa, 07 Juni 2011

Tempat-Tempat yang dilarang untuk Sholat


Rasulullah saw mengatakan bahwa setiap muslim bisa melakukan sholat dimanapun saja kecuali dikuburan, kamar mandi dan toilet. Tempat-tempat yang najis, tempat penjagalan, kandang unta, walaupun Rasulullah tidak merujuk pada kandang kambing.
Abu Dharr – rahimahullah ta’ala – meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘bagiku semua tempat dipermukaan bumi ini suci untuk melakukan sholat.’ (HR. Abu Dawud 489, lihat Bikhari 8.56.429, Muslim 1056)
Sayd juga – Rahimahullah ta’ala – meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Pernah bersabda, “semua tempat dipermukaan bumimerupakan tempat sholat kecuali pemandian umum dan kuburan.’(HR. Abu Dawud 492).
Bara ibnu Azib – rahimahullah ta’ala – meriwayatkan bahwa rasulullah saw. Pernah bersabda, ‘jangan berdo’a ditempat dimana kaki-kaki onta telah menyentuhnya karena itu merupakan tempat syaitan. Dan dia ditanya tentang sholat ditempat domba. Dia menjawab, ‘sholatlah disana karena ditempat itu penuh berkah.’ (HR. Abu Dawud 493).
Anas – rahimahullah ta’ala – meriwayatkan, “Rasulullah saw. Biasa sholat dikandang domba dan kambing sebelum masjid dibangun.” (HR. Muslim 1069, Bukhari 8.49.421;249.241).
Para ahli tafsir hadits menyatakan bahwa unta adalah binatang yang sangat berbahaya jika dekat dengan orang-orang yang sedang sholat karena unta binatang yang besar dan dapat menyerang orang yang sedang sholat secara tiba-tiba – walupun Rasulullah saw sering menggunakan unta sebagai tungganganya. Sedangkan orang pada umumnya akan aman dari serangan domba ketika sedang sholat dikandang domba.
Sholat juga dilarang dilakukan diatas atau menghadap kuburan. Ini sangat penting karena merupakan kebiasaan orang-orang untuk menghormati tempat peristirahatan nenek-moyang atau anggota-anggota keluarga mereka yang meninggalkan dunia.
‘Aisyah – rahimahullah ta’ala – meriwayatkan, “Ummi Habibah dan Ummi Salamah (dua dari istri-istri Rasulullah saw) membicarakan tentang gereja yang pernah mereka lihat di Abyssinia (Etiopia) yang diberi nama gereja “Mariya.” Dia telah menceritakan kepada beliau tentang gambar-gambar yang telah dia lihat disana. Maka Rasulullah saw bersabda, “orang-orang itu jika salah seorang hambanya yang shaleh meninggal , mereka mendirikan sebuah tempat ibadah diatas kuburanya dan mereka menggambar, gambar-gambar itu disana; mereka adalah makhluk yang paling buruk menurut Allah (HR. Muslim 1076, Bukhari 8.48.419).
Rasulullah saw sangat sadar dengan bahaya bahwa jika dia meninggal jangan-jangan para pengikutnya nanti akan mengikuti bentuk pemujaan itu dan ketika baginda akan meninggal, nabi berusaha memastikan bahwa pengikutnya tidak akan melakukan hal itu dengan cara mengeluarkan kutukan bagi siapa saja yang melakukan pemujaan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia.
Aisyah dan Abdullah ibn Anas – rahimahullah ta’ala – meriwayatkan,  “ketika Rasulullah saw. Singgah, beliau mulai melemparkan selendang pada muka beliau, ketika selendang itu menutupi muka beliau, beliau membukanya dari muka beliau seraya bersabda – dalam keadaan demikian – laknat (kutukan) Allah swt atas orang-orang Yahudi dan Nasrani karena mereka telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai pemujaan “ (HR Muslim 1082). Aisyah menambahkan, ‘makam Rasulullah saw sebenarnya boleh diletakkan dimana saja, apakah itu ditempat terbuka sekalipun. Tapi tidak demikian, karena takut jangan-jangan tempat itu akan dijadikan sebagai masjid. ‘ (HR. Muslim 1079).
Kenyataanya, Rsulullah saw. Dimakamkan dibawah kamar isterinya, Aisyah dan kemudian ayahnya, Abu Bakar, Khalifah pertama, dimakamkan disisinya. Aisyah berharap dirinya jika meninggal kelak dimakamkan juga disamping mereka, tetapi ketika Khalifah Umar meninggal dia juga meminta agar dimakamkan disana dan Aisyah mengabulkan permintaanya. Ketika dia akan membagi ruangan kecil bekas kamarnya untuk dua orang yang sangat disayangi, dia menghadapi kesulitan sehingga Umar dimakamkan tidak jauh dari situ dengan cara dipisahkan dengan sebuah dinding. Ruangan itu sekarang menjadi  bagian dari masjid di Madinah.
Sayangnya, selain pemujaan yang berlebihan kepada nenek moyang atau tokoh-tokoh agama yang telah meninggal, apa yang ditakutkan nabi Muhammad saw. Justru terjadi di dunia muslim itu sendiri. Seseorang bisa dengan mudah menemukan tempat-tempat suci (makam orang-orang suci) atau makam keturunan Nabi, yang dijadikan tempat-tempat khusus untuk memanjatkan do’a, khususnya bagi mereka yang mengharapkan agar terpenuhinya keinginan-keinginan mereka; seperti doa pasangan mandul yang ingin mendapatkan anak-anak atau bagi orang-orang sakit parah agar mendapat kesembuhan.
Tetapi Nabi memperbolehkan umatnya mengunjungi tempat peristirahatan terakhir atau makam-makam orang yang kita kagumi dan berdoa untuk ketenangan jiwa mereka karena Nabi saw. Sendiri juga sering melakukanya.
Rabiah ibnu Al Hudair – rahimahullah ta’ala – meriwayatkan bahwa dia tidak mendengar Talhah ibn Ubaydallah menceritakan hadits-hadits Rasulullah saw. Kecuali satu, “ketika kami pergi bersama Rasulullah saw. Untuk mengunjungi makam para syuhada, kami pergi ke Harrah Waqim dan kemudian turun kesana, disana kami juga menemukan beberapa makam di tikungan bukit. Lalu kami bertanya, ‘Ya Rasulullah saw., apakah makam-makam itu adalah makam-makam saudara kita juga?’ beliau menjawab, ‘makam-makam ini adalah makam-makam sahabat kita.’ Dan ketika kami pergi kemakam para syuhada beliau berkata, ‘itu adalah makam saudara-saudara kita.’ (HR. Abu Daud 2038).
Yang salah jika seorang muslim berdo’a kepada makam mereka yang telah meninggal adalah seolah-olah kekuatan orang-orang suci yang telah meninggal itu jauh lebih kuat dari pada kehendak Allah swt itu sendiri. Dan mempercayai hal-hal seperti ini termasuk dalam salah satu bentuk syirik.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates